Sunday, December 13, 2009

Wayang Kulit, apakah kita bangga dengan budaya kita??



Tadi pagi secara ga sengaja setelah nonton MU vs AstonVilla :0-1: maap ya buat pendukung MU,,hahhahha  bolak - balik stasiun tipi, eh nemu acara bagus bgt, yaitu acara pagelaran wayang kulit yang diadakan oleh KODAM JAYA dan JAMU NYONYA MENEER dengan dalang ki Manteb :emang mantabz ki,,hehhe:


Sudah sekian lama ga nonton acara pagelaran wayang kulit, terakhir kali saya nonton waktu nikahan kakak saya di BLORA setahun yang lalu. ketika lihat acara ini jadi ngerasa kalo ini adalah budaya warisan leluhur yang harus jadi kebanggaaan kita bersama sebagai bangsa indonesia, apalagi ketika ki dalang menyindir dalam parodinya bersama "Punokawan" yang menyindir pemerintah dan masyarakat karena tidak terlalu konsen dalam mengembangkan dan melestarikan seni dan budaya. tiba2 budaya kita di akui oleh tetangga kita, baru masyarakat "teriak-teriak" minta dikembalikan :mengutip kata ki dalang:

Sebagai generasi muda saya sedikit tersentak dengan kata2 dari ki dalang, tapi dari perasaan ini muncul rasa keprihatinan kenapa generasi muda sekarang sangat kurang rasa ingin tau nya terhadap budaya mereka masing2. Tau aja nggak gmn mau melestarikan, gmn caranya??



Hal ini terlihat pula dari "skuad" ki dalang yang sebagian besar adalah "orang2 lama" hanya beberapa yang merupakan anggota muda, termasuk sinden dan para penabuh gamelan kebanyakan adalah "orang2 lama". kemana generasi mudanya??

saya sendiri sempat terbesit keinginan untuk ikut "nguri2" kebudayaan salam hal ini kebudayaan jawa karena saya orang jawa. kalau bukan kita siapa lagi. sangat ingin saya bisa membantu para seniman yang memang mendharmakan hidupnya untuk kesenian dan kebudayaan :dijelaskan juga oleh ki dalang lewat tokoh semar perbedaan melaksanakan Dharma dan melaksanakan Kewajiban: dalam hal ini yang paling dibutuhkan menurut saya dalah ketersediaan dana untuk  menunjang aktifitas seni mereka :semoga bisa terwujud ..amiiin:

masalah kemana generasi muda kita kemana, hal ini bisa dilihat dari antusias generasi muda kita terhadap konser musik lebih tinggi dari padha ketika digelar "konser" wayang ini :99% dibanding 1%: dan memang sekarang sudah sangat jarang ada pagelaran seni wayang kulit ditempat2 umum, karena itu banyak sanggar2 wayang yang sudah tidak meneruskan usahanya karena memang sudah tidak banyak lagi "ditanggap" oleh masyarakat, hanya sanggar2 besar yang mampu bertahan sperti ki manteb , ki anom dll

kalo saya memang masih mengalami zaman kejayaan wayang dimasa lalu, walapun cuma sebentar tapi saya sempat diperkenalkan oleh ayah saya dengan mengajak saya menonton pagelaran wayang kulit didesa2 tetangga. ya sedikit banyak tau tentang pewayangan dan juga bahasa2 yang digunakan oleh dalang ketika percakapan sering menggunakan bahasa Kromo inggil yang saya memang pernah belajar sehingga tidak kesulitan mengikuti ceritanya.

kalu untuk menjawab pertanyaan diatas terus terang akan saya jawab dengan bangga : SAYA BANGGA dengan BUDAYA INDONESIA.
sementara ini yang bisa saya buktikan hanya dengan setia mengikuti dan menjadi pemirsa setia pagelaran yang diadakan dikampus maupun yang ditayangkan di televisi,

semoga bisa menjadi renungan untuk kita semua, supaya kebudayaan kita yang amat berharga ini tidak di "bajak" oleh siapapun.

-sekian
terimakasih_

2 comments: